KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
A. Pengertian Perkembangan
Beberapa pengertian perkembangan menurut para ahli.
Menurut Kasiram (1983 : 23), “Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan
sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya, mengandung arti bahwa
perkembangan merupakan perubahan sifat individu menuju kesempurnaan yang
merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.”
Menurut Santrok Yussen (1992), Perkembangan merupakan
pola perkembangan individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut
sepanjang hayat dan bersifat involusi. Dengan demikian perkembangan berlangsung
dari proses terbentuknya individu dari proses bertemunya sperma dengan sel
telur dan berlangsung sampai akhir hayat yang bersifat timbul adanya perubahan
dalam diri individu.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa perkembangan adalah proses perubahan individu yang bersifat dinamis ke
arah kesempurnaan secara terus – menerus sejak lahir hingga akhir hayat.
Dalam menumbuh kembangkan kualitas peserta didik, yang
perlu dilakukan oleh tenaga pendidik adalah mengenali peserta didik dengan
sebaik-baiknya. Mengenali disini diartikan seperti mengenal psikolog anak,
bagaimana pribadi si anak, dan bagaimana cara menghadapi watak atau karakteristik
anak yang berbeda-beda. Dengan mengenali karakter si anak, maka pendidik akan
lebih mudah dalam menyampaikan materi ajar pada si anak. Sehingga anak akan
lebih mudah menerima apa yang disampaikan oleh Gurunya.
Konsep dasar perkembangan meliputi
a. pertumbuhan
(growth)
Perubahan yang bersifat kuantitatif
baik perubahan secara alamiah maupun hasil belajar.
b. Kematangan ( maturation )
Perubahan kualitatif fungsi psiko
fisik organisme dari tidak siap menjadi siap melakukan fungsinya. perubahannya
alamiah dan hasil belajar.
c. Belajar ( Learning )
Perubahan perilaku sebagai akibat
pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
d. Latihan
(exercise)
Perubahan
perilaku yang bersifat mekanistis dan lebih banyak menyentuh aspek psikomotor
organisme sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
B.
Pengertian Peserta Didik
Menurut Sinolungan (1997). Peserta didik dalam arti
luas adalah setiap orang yang terkait dengan prosedur pendidikan sepanjang
hayat, sedangkan peserta didik dalam arti sempit adalah setiap siswa yang
belajar disekolah.
Departemen Pendidikan nasional (2003) menegaskan bahwa
peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Peserta didik pada usia SD/MI
adalah semua anak yang memiliki rentang usia 7-12/13 tahun.
Peserta
Didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan
pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. (UU No. 20 Tahun 2003
SISIDIKNAS, pasal 1 ayat 4).
Kesimpulannya, peserta didik yaitu semua komponen
mayarakat yang belajar dan mengembangkan diri melalui prosedur – prosedur, baik
prosedur formal maupun nonformal. Sedangkan tenaga pendidik adalah semua orang
yang mengamalkan ilmu dan pengalamannya dengan cara memberikan bekal dan
pengajaran sebagai pengabdian terhadap masyarakat.
Peserta didik memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Antara lain seperti, ada peserta didik yang cepat menerima
materi, dan ada yang harus diulangi sehingga ia mengerti suatu materi. Ada yang
sifatnya cepat menghafal, dan ada yang sulit menghafal.
Oleh karena beragamnya karakteristik setiap peserta
didik, yang harus diperhatikan oleh pendidik adalah harus pandai-pandai
mengenal karakteristik setiap peserta didik. Misalnya dengan cara memberikan
suatu permasalahan, dan bagaimana peserta didik menyelesaikan dengan solusinya
sendiri.
Perkembangan peserta didik merupakan bagian
dari pengkajian dan penerapan psikologi perkembangan yang secara khusus
mempelajarai aspek-aspek perkembangan individu yang berada pada tahap usia
sekolah dan sekolah menengah. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang,
peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah
titik optimal kemampuan fitrahnya.
Tujuan Mempelajari Perkembangan Peserta Didik
- Agar mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik
- Dapat merespon perilaku peserta didik secara tepat
- Membantu mengenali adanya penyimpangan yang terjadi pada diri peserta didik
- Untuk membantu memahami diri sendiri sehingga dapat berperilaku secara tepat
Manfaat mempelajari Perkembangan Peserta Didik bagi pendidik
a. Memberikan
gambaran tentang perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupan beserta
faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang meliputi aspek fisik, intelektual,
emosi, dan moral
b. Memberi
gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran yang tepat sesuai dengan tahapan
perkembangan peserta didik.
C. Prinsip-Prinsip Perkembangan
Anak sebagai individu mengalami perkembangan yang tak
pernah henti-hentinya. Pemahaman yang baik tentang perkembangan anak,
akan membantu pendidik untuk memberi perlakuan yang benar kepada anak – anak.
Perkembangan anak pada dasarnya merupakan perubahan-perubahan yang terjadi
dalam seluruh aspek yang ada dalam diri anak, seperti aspek fisik, aspek
sosial, aspek emosi, kognitif (berfikir) maupun aspek spiritual. Di dalam
perkembangan anak terdapat berbagai aturan-aturan tertentu yang disebut dengan
prinsip-prinsip perkembangan. Berbagai prinsip – prinsip perkembangan tersebut
tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Perkembangan adalah proses
yang tak berakhir
Manusia akan berkembang, berubah dan dipengaruhi
terus oleh pengalaman sepanjang hayatnya, baik dalam aspek fisik maupun dalam
aspek psikis dan sosialnya. Perkembangan ini terjadi dalam proses yang tidak
berakhir ditandai dengan tercapainya kematangan fisik. Perkembangan adalah
proses yang berkesinambungan, mulai dari kelahiran berlanjut ke masa dewasa
sampai usia tua. Misalnya, saat usia dini yang ketika baru lahir
nampak seperti makhluk yang tidak berdaya yang menghabiskan sebagian
besar waktunya untuk tidur, makan, atau menangis; ketika sudah sekolah,
anak-anakpun mengalami kemajuan dari pengendalian diri yang sederhana sampai ke
suatu kemampuan untuk memulai suatu kegiatan serta melakukannya. Selama di
sekolah dasar, anak-anak belajar kemampuan untuk dihargai masyarakat; dan masa
remaja masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa; serta masa dewasa,
seseorang mengikat diri pada suatu pekerjaan dan banyak yang menikah yang merupakan masa yang paling produktif; dan masa tua terjadi penurunan kekuatan fisik
membatasi kegiatan orang yang lebih tua, penyakit yang melemahkan dapat membuat
orang merasa tak berdaya.
2. Setiap anak bersifat individual dan
berkembang sesuai dengan perkembangannya
Dalam
prinsip ini, tidak semua anak yang sama usianya mempunyai perkembangan yang
sama, karena anak bersifat individual yang bebeda antara yang satu dengan yang
lain. Perolehan perkembangan bervariasi untuk setiap anak, termasuk untuk
keberfungsian semua aspek perkembangan dalam diri anak. Karena setiap anak
memiliki tingkat penguasaan yang bervariasi, ada yang cepat, lambat, sedang dan
lain-lain, dan semua itu ditentukan oleh faktor bawaan dan pengaruh belajar
yang dimiliki anak.
Setiap anak
adalah seorang pribadi unik dengan pola dan waktu pertumbuhan bersifat
individual, sebagaimana halnya untuk kepribadian, temperamen, gaya belajar,
latar belakang dan pengalaman keluarga. Semua anak memiliki kelebihan,
kebutuhan-kebutuhan, dan minat masing-masing. Sejumlah anak mungkin memiliki
kebutuhan belajar dan perkembangan yang khusus. Pemahaman tentang keragaman
yang luas bahkan pada anak-anak usia yang sama, hendaknya mengantarkan kepada
kesadaran bahwa usia anak hanyalah sebuah gambaran kasar untuk kemasakan perkembangan
anak.
Pengakuan
bahwa keragaman individual bukan hanya diharapkan tapi juga dihargai, menuntut
kita sebagai orang dewasa ketika berinteraksi dengan anak-anak memperlakukan
mereka secara tepat dengan keunikannya masing-masing. Pengakuan ini menuntut
kita untuk tidak menganggap anak hanya sebagai anggota kelompok usia, kemudian
mengharapkan mereka untuk menampilkan tugas-tugas perkembangan kelompok usia
tersebut tanpa mempertimbangkan keragaman kemampuan adaptasi setiap individu
anak. Memiliki pengharapan tinggi terhadap anak adalah penting, tetapi
memiliki harapan-harapan yang kaku menurut norma kelompok tidak mencerminkan
kenyataan yang terjadi bahwa adanya perbedaan yang nyata dalam perkembangan dan
belajar individual anak dalam tahun-tahun awal kehidupan. Harapan norma
kelompok dapat memberi dampak yang sangat merusak terutama untuk anak-anak
dengan kebutuhan perkembangan dan belajar yang khusus.
3. Semua aspek perkembangan saling
berkaitan
Aspek
perkembangan anak yang berupa perkembangan fisik, sosial, emosi, kognitif, dan
spiritual saling berhubungan erat satu sama lain. Perubahan dalam satu aspek
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek lain. Perkembangan dalam satu aspek
dapat membatasi atau memfasilitasi perkembangan pada aspek-aspek lainnya. Anak
yang secara fisik berkembang sehat, akan cendrung menunjukkan konsepsi diri
yang positif, dan konsepsi diri yang positif akan berpengaruh positif terhadap
perkembangan belajarnya dan sebaliknya.
Disebabkan
oleh aspek-aspek perkembangan anak tersebut berhubungan satu sama lain, maka
pendidik harus menyadari betul hal ini dan menggunakan kesadaran ini untuk
mengorganisasikan pengalaman-pengalam belajar anak, membantu anak-anak
berkembang secara optimal dalam semua dimensi perkembangan dirinya. Sebagai
pendidik, misalnya, kesadaran akan adanya hubungan antar semua bagian
perkembangan ini, bermanfaat untuk perencanaan kurikulum untuk berbagai
kelompok usia anak. Untuk anak-anak usia sekolah dasar perencanaan kurikulum
diarahkan sebagai usaha-usaha untuk membantu anak-anak mengembangkan
pemahaman-pemahaman konseptual yang dapat diaplikasikan pada mata pelajaran
yang dipelajari.
4. Perkembanagan Berlangsung dari
Kemampuan Bersifat Umum Menuju ke
Bersifat Khusus
Perkembangan bergerak dari tanggapan umum menuju yang
lebih khusus. Seperti halnya pada awal perkembangan peserta didik berinteraksi
dengan lingkungan, maka peserta didik akan mendapatkan tanggapan secara umum.
Baru setelah itu akan mendapatkan tanggapan secara khusus dan semakin
terperinci.
5. Perkembangan itu terarah dan
dapat diramalkan
Prinsip ini
berarti:
o Bergerak dari kepala ke kaki dari dalam keluar
o Bergerak dari struktur ke fungsi
o Bergerak dari yang umum ke khusus
o Bergerak dari yang konkret ke abstrak
o Bergerak dari egosentris ke perspektif menuju pemahaman
o Bergerak dari heteronom ke otonom
o Bergerak spiral ke arah tujuan
Perkembangan
anak berlangsung dalam sebuah tahapan yang relatif teratur di mana
kemampuan-kemampuan, keterampilan-keterampilan, dan pengetahuan-pengetahuan
lanjut anak terbangun atas kemampuan-kemampuan, keterampilan-keterampilan, dan
pengetahuan-pengetahuan anak sebelumnya. Riset-riset perkembangan manusia
menunjukkan bahwa tahapan-tahapan pertumbuhan dan perubahan anak usia 9 tahun
pertama rentang kehidupan relatif stabil dan dapat diprediksikan tahapannya
Perubahan-perubahan
yang dapat diramalkan ini terjadi pada semua bagian perkembangan seperti
perkembangan fisik, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan
bahasa, dan perkembangan kognitif. Pengetahuan mengenai perkembangan yang khas
untuk setiap rentang usia anak membantu para orangtua atau pendidik untuk
mempersiapkan lingkungan belajar dan merencanakan tujuan-tujuan kurikulum yang
reaslistik dan pengalaman-pengalaman belajar yang tepat menurut perkembangan
anak.
D. Perbedaan
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dalam
pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik,
seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar
dada, dan lain- lain.
2. Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi
yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai
dari masa konsepsi hingga dewasa.
3. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya
ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar
timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
4. Dalam
pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses
kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.
Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Perkembangan
selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi,
seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat
kelamin.
2. Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan
hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah
kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal.
3. Perkembangan
memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang
sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
4. Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan
pencapaian perkembangan yang berbeda.
5. Perkembangan
dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan
perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).
E. Pentingnya mengetahui pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik
Dengan
mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa
keuntungan. Pertama, kita akan mempunyai ekspestasi yang nyata tentang
anak dan ramaja. Dari psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa
anak mulai berbicara dan mulai mampu berfikir abstrak. Hal-hal itu merupakan
gambaran umum yang terjadi pada kebanyakan anak, disamping itu akan diketahui
pula pada umur beberapa anak tertentu yang akan memperoleh keterampilan prilaku
pada emosi khsusus. Kedua, pengetahuan tentang psikologi perkembangan
anak membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada prilaku tertentu
dari seorang anak. Bila seorang anak dari Taman Kanak-kanak tidak mau sekolah
lagi karena diganggu temannya, apa yang harus dilakukan oleh guru dan orang
tuanya? Bila anak selalu ingin merebut mainan dari temannya apakah dibiarkan
saja? Psikologi perkembangan akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu
dan menunjukan sumber-sumber jawaban serta pola-pola anak mengenai pikiran,
perasaan dan prilakunya. Ketiga, pengetahuan tentang perkembangan anak
akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembanganyang normal. Keempat,
terakhir, dengan mempelajari perkembangan anak akan membantu memahami diri
sendiri.
Berikut ini adalah beberapa hal yang mendasari
pentingnya mengetahui pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
1. Masa
Perkembangan Yang Cepat
Pada anak terjadi pertumbuhan-pertumbuhan yang cepat
dibandingkan dengan perubahan-perubahan yang dialami spesies lain. Perubahan
fisik, misalnya pada tahun pertama lebih cepat dari pada tahun-tahun
berikutnya.
Hal yang sama terjadi juga pada perubahan yang
menyangkut interaksi social, perolehan dan penggunaan bahasa, kemampuan
mengingat serta berbagai fungsi lainnya.
2. Pengaruh
Yang Lama
Alasan lainnya mengapa mempelajari anak ialah bahwa
peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun awal menunjukan
pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada masa-masa
berikutnya. Kebanyakan ahli teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi
hari ini sangant banyak ditentukan oleh perkembangan kita sebagai anak.
3. Proses
Yang Kompleks
Sebagai peneliti yang mencoba memahami prilaku orang
dewasa yang kompleks, berpendapat bahwa mengkaji tentang bagaimana prilaku itu
pada saat masih sederhana akan sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan
orang dapat membuat kalimat yang panjang dan dapat dimengerti oleh orang lain.
Manusia mampu berkomunikasi dari cara yang sederhana sampai yang kompleks
karena bahasa yang digunakan mengikuti aturan-aturan tertentu. Tetapi
menentukan apa aturan itu dan bagaimana menggunakan adalah sulit. Suatu
pendekatan terhadap masalah ini adalah dengan mempelajari proses kemampuan
berbahasa. Anak membentuk kaliamat yang hanya terdiri atas satu atau dua kata,
kalimat itu muncul dengan mengikuti aturan yang diajarkan oleh orang dewasa.
Dengan mengkaji kalimat pertama tersebut para peneliti bahasa bertambah
wawasannya tentang mekanisme cara berbicara orang dewasa yang lebih kompleks.
4. Nilai
yang diterapkan
Penelitian tentang tahap awal perkembangan sosial
secara relevan berkaitan dengan orang tua tentang perannya dalam kehidupan
sehari-hari, percobaan tentang strategi pemecahan masalah pada anak akan
memberikan informasi berharga tentang metode belajar yang baik. Hasil
penelitian atau pengkajian teoritis dapat secara langsung atau tidal dapat mempengaruhi
pada pola pendidikan atau pengajaran.
5. Masalah
yang menarik
Anak merupakan makhluk yang mengagumkan dan penuh teka
teki serta menarik untuk dikaji. Kemudahan anak umur dua tahun untuk
mempelajari bahasa ibunya dan kreativitas anak untuk bermain dengan temannya
merupakan dua hal dari karakteristik anak yang sedang berkembang. Misalnya
banyak hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan anak yang merupakan misteri
yang menarik. Dalam hal ini ilmu pengetahuan lebih banyak menjumpai
peretanyaan-pertanyaan dari pada jawabannya.