KATA PENGANTAR
Dengan
mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan
rahmat-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “ KEMAGNETAN
DAN PENGGUNAAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI”. Karya tulis ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Saya berterimakasih kepada
Ibu Dra.RASDAWITA,M.M.. selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, dan
kepada segenap pihak yang senantiasa mendukung Saya karena tanpa
dukungannya Saya tidak dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Dengan
adanya karya tulis ini diharap dapat bermanfaat bagi masyrakat baik dalam
pendidikan maupun untuk diterapkan masyarakat.Saya berharap makalahb ini dapatdibaca
serta agar masyarakat lebih peduli mengenai radiasi di sekitar kita.
Demikian
sedikit kata pengantar dari kami, bila dalam tulisan ini terdapat kata-kata
yang kurang berkenan Saya mohon maaf.
Jambi, 3 Desember 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
BAB
1 PENDAHULUAN
...........................................................................1
1. Latar
Belakang ....................................................................................1
2. Rumusan
Masalah ...............................................................................2
3. Tujuan
Penulisan .................................................................................2
4. Manfaat
Penulisan ..............................................................................2
BAB
II PEMBAHASAN .............................................................................3
1. Pengertian
Magnet ................................................................................4
2. Ciri-ciri Magnet ....................................................................................5
3. Jenis-jenis Magnet ................................................................................6
4. Cara Pembuatan Magnet Secara Sederhana ..........................................7
5. Kegunaan Magnet
dalam Kehidupan Sehari-hari .................................7
6. Cara
Menghilangkan Magnet ..............................................................11
7. Hukum
Bio Savart ..............................................................................12
7.1 Medan magnet di sekitar kawat
berarus ............................................. 13
7.2 Medan magnet di sekitar kawat
lurus ..................................................14
8. Dampak
Positif dan Negatif Kemagnetan..............................................15
BAB
III PENUTUP ...................................................................................... 18
1. Simpulan .............................................................................................. 18
2. Saran .................................................................................................... 18
Daftar
Pustaka…………………………………………………………………..19
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan
benda yang bernama magnet. Benda yang memiliki medan magnet dan dua kutub ini
dapat menarik benda-benda yang mengandung unsur logam. Kita dapat menemukan
magnet dimana saja, misalnya di toko mainan, toko bangunan, bahkan di bumi yang
kita pijak ini terdapat sumber medan magnet yang sangat banyak. Pada magnet
terdapat dua kutub, yaitu kutub utara yang selalu mengarah ke utara dan kutub
selatan yang selalu mengarah ke selatan.Dan tak jarang kita juga bisa menemukan
magnet di dalam alat-alat elektronik.Biasanya kita melihat magnet dalam
berbagai bentuk, contohnya magnet U (sepatu kuda), magnet batang, magnet
lingkaran, magnet jarum (kompas), dll.Namun sebenarnya magnet yang ada sekarang
ini, hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet sebenarnya tidak hanya berupa magnet
batang, jarum, lingkaran, dll yang biasa kita lihat pada umumnya. Tetapi magnet
juga bisa dibuat dengan cara sederhana dan tidak membutuhkan bahan-naha tertentu
yang rumit seperti pada pembuatan magnet buatan. Kita hanya membutuhkan
bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar kita, dan cara pembuatannya pun tak
serumit magnet buatan pabrik.
Selain itu magnet juga sangat berguna bagi
manusia.Misalnya saat kita tersesat di hutan kita dapat menggunakan kompas
sebagai penunjuk jalan, dalam hal ini magnet juga ikut berperan penting.Magnet
kulkas digunakan untuk menyimpan catatan di pintu kulkas.Tidak hanya itu,
magnet juga sangat berguna dalam dunia kesehatan.Sejak dulu magnet sudah
digunakan dalam dunia pengobatan, terutama dalam pengobatan alami
(Naturopathy). Selain karena murah, hanya dengan satu set magnetic terbukti
sangat bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga (tidak hanya untuk pengobatan,
tapi juga untuk hidup sehat alami).
2. Rumusan
Masalah
2.1 Apa
pengertian magnet ?
2.2 Bagaimana
ciri-ciri magnet ?
2.3 Apa
saja jenis-jenis magnet ?
2.4 Bagaimana
cara pembuatan magnet secara sederhana ?
2.5 Apa
saja kegunaan magnet dalam kehidupan dehari-hari ?
3. Tujuan penulisan
3.1 Dapat
mengetahui pengertian magnet
3.2 Dapat
mengetahui ciri-ciri magnet
3.3 Dapat
mengetahui jenis-jenis magnet
3.4 Dapat
mengetahui cara pembuatan magnet secara sederhana
3.5 Dapat
mengetahui kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari
4. Manfaat penulisan
4.1 Bagi
Mahasiswa (Penulis)
Memberi pengetahuan
lebih mengenai magnet,bahwa magnet juga tidak berupa magnet batangan seperti
pada umumnya. Akan tetapi magnet juga bisa dibuat dengan bahan dan cara yang
sederhana. Selain itu magnet berguna dalam berbagai bidang, seperti dalam
bidang iptek, kesehatan bahkan kesenian. Dan juga, supaya siswa tidak hanya
terpaku pada pelajaran tentang magnet yang identik dengan gaya tarik-menarik
yang diberikan di sekolah.
4.2 Bagi
Masyarakat
Menginformasikan
kepada masyarakat bahwa magnet sangat berguna bagi kehidupan semua orang, tidak
hanya bagi siswa sekolah tapi juga bagi masyarakat umum. Salah satunya dalam
bidang kesehatan, cara mengobati penyakit itu tidak hanya dengan obat-obatan
yang terkadang memiliki efek samping yang membahayakan bagi tubuh. Tapi
mengobati penyakit juga bias menggunakan magnet, dengan magnet biaya yang
dikeluarkan lebih murah dan resiko ditanggung lebih ringan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Magnet
Magnet atau magnit adalah
suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal
dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di
Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang
berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang
ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Magnet
adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet.
Medan magnet ini tidak terlihat tetapi bertanggung jawab untuk properti yang
paling menonjol dari magnet, yaitu kekuatan yang menarik pada bahan
feromagnetik, seperti zat besi, dan menarik atau mengusir magnet lainnya.Magnet
bisa dalam wujud magnet tetap atau magnet tidak tetap.Magnet yang ada sekarang
ini, hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu memiliki dua kutub
yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu
dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet
dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang
lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya
tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah
dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh
magnet.Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang
mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI)
adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber.
1 weber/m^2 = 1 tesla, yang memengaruhi satu meter
persegi.
Medan
Magnet
Gejala
kemagnetan dan kelistrikan berkaitan sangat erat.Sifat kemagnetan tidak hanya
ditimbulkan oeh bahan magnetik, tetapi juga arus listrik. Dalam ilmu Fisika,
medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik
(arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak
lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet
dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik. Inilah
yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet “permanen”). Sebuah medan magnet
adalah medan vector, yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor
yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan
arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.
Pada
tahun 1819 Oersted (Hans Christian Oersted, Denmark,1777 – 1851) menemukan
bahwa disekitar arus listrik terdapat medan (induksi) magnet. Besarnya gaya
magnet yang ditimbulkan sebanding dengan kuat arus dan berbanding terbalik
dengan jarak magnet (kutub magnet) terhadap arus. Arah penyimpangan kutub Utara
magnet jarum pada percobaan Oersted ditentukan dengan kaidah tangan kanan
Ampere, Yaitu: Jika penghantar yang berarus listrik dibentangkan antara magnet
jarum dan tangan kanan, sedangkan arus listrik mengalir dari pergelangan ke
ujung jari maka kutub Utara magnet jarum menyimpang searah ibu jari.
Magnet
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Magnet Alam
Kata magnet berasal
dari magnesia. Magnesia adalah nama suatu daerah di Asia kecil. Di tempat itu
orang pertama kali menemukan batuan yang dapat menarik besi.Kemudian, orang
menamakan batuan itu magnet.Batuan alami yang dapat menarik benda dari besi
disebut magnet alam.Pada zaman dulu orang-orang mencoba untuk memanfaatkan
magnet alam.Magnet tersebut diikat dengan benang tepat di bagian tengah.Magnet
tersebut kemudian digantung. Ternyata magnet selalu menunjuk kea rah yang sama,
yaitu utara dan selatan. Selanjutya, magnet digunakan untuk membantu perjalan
mereka, misalnya di padang pasir, lautan, dan hutan rimba.
2. Magnet Buatan
Selain magnet alam, ada
juga magnet buatan.Magnet buatan adalah magnet yang dibuat orang dari besi atau
baja.Magnet buatan digunakan untuk berbagai kebutuhan.Magnet buatan ini dijual
di toko-toko tertentu.Bentuk magnet buatan bermacam-macam.Ada yang berbentuk
batang, jarum, tabung (silinder), dan ada yang berbentuk ladam (tapal
kuda).Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.
Bentuk magnet buatan
antara lain:
Magnet
U
Magnet
ladam
Magnet
batang
Magnet
lingkaran
2. Ciri-Ciri
Magnet
Setiap magnet mempunyai sifat (ciri) sebagai
berikut :
1 Dapat
menarik benda logam tertentu.
2 Gaya
tarik terbesar berada di kutubnya.
3 Selalu
menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.
4 Memiliki
dua kutub.
5 Tarik
menarik bila tak sejenis.
6 Tolak
menolak bila sejenis.
Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi
menjadi 3 macam yaitu:
1. Ferromagnetik
(benda yang dapat diterik kuat oleh magnet)
Contoh
ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt.
2. Parramagnetik
(benda yang dapat ditarik magnet dengan lemah.
Contoh
parramagnetik adalah platina dan aluminium.
3. Diamagnetik (benda
yang tidak dapat ditarik oleh magnet).
Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut.
Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut.
3. Jenis-Jenis Magnet
1. Magnet tetap
Magnet tetap (permanen) adalah magnet yang tidak memerlukan
tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet
(berelektromagnetik).
Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:
Magnet neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau
magnet Neo), merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam
neodymium,
Salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka, merupakan
magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt.
2. Magnet tidak tetap
3. Magnet buatan
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang
ini.
Bentuk magnet buatan antara lain:
a. Magnet
U
b. Magnet
ladam
c. Magnet
batang
d. Magnet
lingkaran
4. Cara Pembuatan Magnet Secara Sederhana
Logam yang digunakan
untuk membuat magnet adalah besi dan baja.Besi dan baja dapat dibuat menjadi
magnet karna besi dan baja bersifat feromagnetik (mempunyai sifat magnet yang
kuat).Aluminium dan tembaga tidak dapat dibuat menjadi magnet karna bersifat
diamagnetik (tidak mempunyai sifat magnet).
Ada perbedaan
pembuatan magnet dari besi dengan pembuatan magnet dari baja.Besi lebih mudah
dibuat menjadi magnet dibandingkan dengan baja.Akan tetapi, kemagnetan besi
lebih cepat hilang, sedangkan kemagnetan baja lebih tahan lama.
Ada beberapa cara
membuat magnet, yaitu:
a. Cara
Induksi
Pembuatan magnet
secara induksi sangat mudah dilakukan.Akan tetapi, sifat kemagnetan hasil
induksi ini bersifat sementara.Caranya dengan menempelkan benda-benda yang
terbuat dari logam (besi atau baja) dengan magnet. Benda yang terbuat dari
logam ini akan menjadi bersifat magnet. Namun, jika magnet dilepaskan, sifat
kemagnetan benda tersebut juga akan hilang.
b. Cara
Gosokan
Magnet yang digosokkan
ke suatu batang besi atau baja dapat menyebabkan batang besi atau baja
mempunyai sifat kemagnetan.Semakin lama waktu penggosokan, semakin lama pula
sifat kemagnetan bertahan di dalam batang besi atau baja tersebut.
c. Dialiri
Arus Listrik
Magnet dapat dibuat
dengan cara mengalirkan arus listrik searah ke dalam suatu penghantar. Magnet
yang ditimbulkan disebut elektromagnet.Elektromagnet pertama kali
ditemukan oleh Hans Christian Oersted pada tahun 1819.Elektromagnet
bersifat sementara. Artinya, jika arus listrik diputus, sifat magnet itu akan
hilang. Kita dapat membuat elektromagnet mempunyai kekuatan lebih besar dengan
menambah jumlah baterai dan menambah jumlah lilitan.
5. Kegunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari
Magnet sangat bermanfaat bagi manusia dalam
berbagai bidang, diantaranya :
1. Bidang IPTEK
a. Media
perekaman magnetic VHS kaset berisi gulungan pita magnetik. Informasi yang
membentuk video dan suara dikodekan pada lapisan magnetik pada pita.Kaset audio
yang umum juga mengandalkan pita magnetik.Demikian pula, di komputer, floppy
disk dan data rekam hard disk pada lapisan tipis magnetik.
b. Kredit,
debit, dan kartu ATM
Semua kartu ini
memiliki strip magnetik di satu sisi. Strip ini mengkodekan informasi untuk
menghubungi lembaga keuangan individu dan terhubung dengan akun mereka.
c. Televisi
umum dan monitor computer
TV dan layar komputer
yang berisi tabung sinar katoda menggunakan elektromagnet untuk memandu
elektron ke layar. Layar Plasma dan LCD menggunakan teknologi yang berbeda..
d. Speaker
dan mikrofon
Kebanyakan speaker
menggunakan magnet permanen dan kumparan pembawa arus untuk mengkonversi energi
listrik (sinyal) menjadi energi mekanik (gerakan yang menciptakan
suara).Kumparan ini dibungkus sekitar gelendong melekat pada kerucut speaker
dan membawa sinyal sebagai perubahan arus yang berinteraksi dengan bidang
magnet permanen.Kumparan suara terasa kekuatan magnetik dan sebagai respons,
bergerak ke kerucut dan tekanan udara tetangga, sehingga menghasilkan suara.
Mikrofon dinamis menggunakan konsep yang sama, tetapi secara terbalik. Mikrofon
memiliki diafragma atau membran yang melekat pada sebuah kumparan
kawat.Kumparan terletak di dalam magnet berbentuk khusus.Bila suara bergetar
membran, kumparan bergetar juga. Sebagai koil bergerak melalui medan magnet, tegangan
induksi di koil. Tegangan ini mengarahkan arus dalam kawat ke karakteristik
suara asli.
e. Gitar
listrik
Gitar listrik
menggunakan pickup magnetik untuk mentransduksi getaran senar gitar menjadi
arus listrik yang kemudian dapat diperkuat.Hal ini berbeda dengan prinsip
belakang speaker dan mikrofon dinamis karena getaran dirasakan langsung oleh
magnet, dan diafragma tidak bekerja.
f. Motor
listrik dan generator
Beberapa motor listrik
mengandalkan kombinasi elektromagnet dan magnet permanen, dan seperti pengeras
suara, mereka mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Sebuah generator
adalah sebaliknya: ia mengubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan
memindahkan konduktor melalui medan magnet.
g. Mainan
Mengingat kemampuan mereka untuk melawan gaya
gravitasi dalam jarak dekat, magnet yang sering digunakan dalam mainan
anak-anak, seperti roda Ruang Magnet dan Levitron, untuk efek lucu.
2. Bidang
Kesehatan
a. Magnetic
Resonance Imaging (MRI)
Penggunaan magnet yang
paling umum untuk kesehatan adalah scanner Magnetic Resonance
Imaging (MRI) di rumah sakit. Perangkat raksasa ini membantu dokter mendapatkan
tampilan struktur organ dalam pasien tanpa operasi invasive, hasilnya kompleks
namun akurat. MRI menggunakan magnet untuk menciptakan secara rinci dan
memungkinkan tampilan yang berbeda ketingginannya jika dokter ingin mengetahui
detail lebih lanjut.
b. Mengobati
Epilepsi
Pengobatan magnetic
dapat mengurangi gejala penyakit epilepsy kronis.Sebuah penelitian di Jerman
pada tahun 1999 menemukan bahwa magnet dengan frekuensi rendah dapat mengurangi
atau membatasi kejang dan efektif bagi pasien yang tidak mempan dengan
pengobatan biasa.Kumparan magnet ditempatkan di samping kepala untuk
mengarahkan gelombang magnet ke otak.penelitian mengklaim bahwa sebagian besar
peserta penelitian berkurang kejangnya hingga setengah.Tapi, pengobatan
magnetic ini hanya bertahan sekitar 6-8 minggu.
c. Mengobati
Radang Sendi
Dalam suatu penelitian
yang dilakukan oleh Peninsula Medical School tahun 2004, peneliti menemukan
bahwa magnet bisa meredakan rasa sakit akibat radang sendi di lutut dan
pinggul.Namun, para peneliti mengakui bahwa hasil tersebut bisa disebabkan oleh
efek placebo.
d. Mengobati
Alzheimer
Sebuah penelitian di
Italia menemukan bahwa pengobatan magnetic dapat meningkatkan aktivitas
kortikal otak pasien dan membantu memahami dunia di sekitarnya dengan lebih
baik.Laporan yang dimuat dalam Jurnal of Neurology, Meurology and Psychiatry
ini menemukan bahwa stimulasi magnetic yang berulang dapat bermanfaat bagi
pasien penyakit saraf seperti alzheimer.
e. Meringankan
Depresi
Pasien depresi yang
mendapat stimulasi magnetic mengakui lebih relaks dibandingkan jika tidak
mendapat pengobatan tersebut. Sebuah tim di Universitas Kedokteran Carolina
Selatan mensurvei 190 orang penderita depresi. Setengah diantaranya mendapatkan
pengobatan magnetic.Hasilnya, 14% pasien melaporkan gejala depresinya menjadi
lebih ringan.Sedangkan dalam kelompok paseblo, hanya 5% yang merasakan
perbaikan.
f. Membantu
Operasi Jantung
Partikel magnetic juga
telah digunakan dalam operasi jantung.Para ilmuwan menggunakan partikel kecil
magnet yang melekat pada sel induk untuk membantu memperbaiki hati yang rusak.
Laporan penelitiaan yang dimuat dalam Jounal of American College of Cardiology
ini menemukan bahwa teknik ini efektif pada tikus dan akan diuji cobapada
manusia untuk tahap berikutnya. Efektivitas sel-sel induk meningkat 5 kali
karena partikel magnetmemandu sel-sel ke daerah sasaran.
g. Mengurangi
Pembengkakan
Sebuah penelitian oleh
University of Virginia membuktikan bahwa magnet dapat mengurangi
pembengkakan.Ilmuwan menemukan bahwa magnet statis mampu mengurangi
pembengkakan kaki belakang tikus hingga 50%.Teorinya adalah daerah yang terkena
kalsium dan sel otot menyebabkan pelebaran pembuluh darah arteri.Dengan
memaparkan magnet, pelebaran tersebut dapat dikurangi.
h. Memperbaiki
Jaringan yang Luka
Pemanfaatan medan
magnet pada bagian yang luka dapat membantu mengembalikan keseimbangan
elektromagnet menjadi normal kembali, dimana medan magnet akan melancarkan
peredaran darah (dinding kapiler) dan jaringan-jaringan otot sehingga aliran
darah meningkat dengan membawa oksigen dan nutrisi begitu banyak ke bagian
jaringan yang luka (hal ini dapat menghilangkan rasa nyeri dan pembengkakan
pada jaringan luka dengan kata lain dpat mempercepat penyembuhan luka). Kenapa
demikian?Karena fungsi dari fisik dan mental tubuh manusia dikendalikan oleh
electromagnet yang diakibatkan dari pergerakan ion elektrokimiawi di dalam
tubuh.Pada saat ada jaringan luka, ion energy postif bergerak kearah luka
(daerah yang mengalami kerusakan) sehingga menimbulkan rasa sakit dan terjadi
pembengkakan.
3. Bidang Kesenian
a. Seni
Rupa
Vinil
lembaran magnet dapat disertakan pada lukisan, foto, dan barang pajangan
lainnya, yang memungkinkan mereka untuk melekat pada lemari es dan permukaan
logam lainnya.Obyek dan cat dapat diterapkan secara langsung ke permukaan
magnet untuk membuat potongan-potongan kolase seni.Seni magnetik portabel,
murah dan mudah untuk membuat.Vinil seni magnetik bukan untuk kulkas lagi.Papan
logam berwarna-warni magnetik, strip, pintu, oven microwave, mesin pencuci
piring, mobil, saya balok logam, dan setiap permukaan logam dapat menerima seni
vinil magnetik.Menjadi media yang relatif baru untuk seni, penggunaan kreatif
untuk bahan ini baru saja dimulai.
6. Cara Menghilangkan Magnet
Penghilangan sifat
magnet dapat dilakukan dengan mengacak arah oreantasi domain-domain magnetik
dalam bahan. Berikut beberapa cara diantaranya
1. Pemanasan
Jika
bahan dipanaskan maka atom-atom akan bergerak lebih keras. Akibat arah
orientasi kemagnetan atom-atom berubah dan akibatnya mengubah arah kutub
kemagnetan domain.Arah kutub domain menjadi acak sehingga sifat kemagnetan
bahan menjadi hilang.
2. Pemukulan
Pemukulan
yang terus menerus pada bahan magnetik dapat pula mengubah arah kutub domain
menjadi acak.Akibatnya sifat kemagnetan bahan juga dapat hilang.
3. Dililiti kumparan yang dialiri arus
bolak-balik (AC).
Jika
sebuah batang magnet ditempatkan dalam kumparan yang dialiri arus bolak-balik,
maka magnet batas tersebut berada dibawah pengaruh magnet lain (magnet
kumparan) yang memiliki arah kutub berubah-ubah. Hal ini dapat mengganggu arah
orientasi domain magnetik dalam bahan sehingga arah orientasi domain menjadi
acak.Akibatnya sifat kemagnetan bahan menjadi hilang. Contoh : pita kaset
terbuat dari bahan magnet. Pita kaset yang terkena panas, misalnya sengatan
matahari dapat rusak karena kehilangan sifat magnetiknya.Akibatnya, tidak dapat
menghasilkan musik yang enak didengar.
7. Hukum Bio Savart
7.1 Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus
Medan magnet
di sekitar kawat berarus listrik ditemukan
secara tidak sengaja oleh Hans Christian Oersted (1770-1851), ke- tika
akan memberikan kuliah bagi mahasiswa. Oersted menemukan bahwa di sekitar kawat
berarus listrik magnet jarum kompas akan bergerak (menyimpang). Penyimpangan
magnet jarum kompas akan makin besar jika kuat arus
listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar.
Arah penyimpangan jarum kompas bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam
kawat.
Gejala itu terjadi
jika kawat dialiri arus listrik. Jika kawat tidak dialiri arus listrik, medan
magnet tidak terjadi sehingga magnet jarum kompas tidak bereaksi.
Perubahan arah arus listrik
ternyata juga memengaruhi perubahan arah
penyimpangan jarum kompas. Perubahan jarum kompas
menunjukkan perubahan arah medan magnet.
Bagaimanakah
menentukan arah medan magnet di sekitar
penghantar berarus listrik? Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan
jarum kompas dari kutub selatan menuju kutub utara, kutub utara jarum kompas
menyimpang berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
Jika arah arus listrik
mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub utara menuju kutub selatan,
kutub utara jarum kompas menyimpang searah dengan arah putaran jarum jam.
Sebuah kawat apabila
dialiri oleh arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang garis-garis
gayanya berupa lingkaran-lingkaran yang berada di sekitar kawat tersebut. Arah
dari garis-garis gaya magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan (apabila
kita menggenggam tangan kanan ibu jari sebagai arah arus listrik sedang keempat
jari yang lain merupakan arah medan magnet)
Kuat medan magnet di suatu titik di sekitar
kawat berarus listrik disebut induksi magnet (B). Besar Induksi maget
(B) oleh Biot dan Savart dinyatakan :
Berbanding lurus dengan
arus listrik (I)
Berbanding lurus
dengan panjang elemen kawat penghantar (â„“)
Berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara titik itu ke elemen kawat penghantar
Berbanding lurus dengan
sinus sudut antara arah arus dan garis penghubung titik itu ke elemen kawat
penghantar
Secara matematis untuk
menentukan besarnya medan magnet disekitar kawat berarus listrik digunakan
metode kalkulus. Hukum Biot Savart tentang medan magnet disekitar kawat berarus
listrik adalah:
Keterangan:
dB
= perubahan medan magnet dalam tesla ( T )
k =
μo
= permeabilitas ruang hampa =
i
= Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
dl
= perubahan elemen panjang dalam meter (m)
θ
= Sudut antara elemen berarus dengan jarak ke titik yang ditentukan besar
medan
magnetiknya
magnetiknya
r
= Jarak titik P ke elemen panjang dalam meter (m)
7.2 Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus
Besarnya medan Magnet
disekitar kawat lurus panjang berarus listrik. Dipengaruhi oleh besarnya kuat
arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus
semakin besar kuat medan magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat
semakin kecil kuat medan magnetnya.
Berdasarkan perumusan
matematik oleh Biot-Savart maka besarnya kuat medan magnet disekitar kawat
berarus listrik dirumuskan dengan :
B = Medan
magnet dalam tesla ( T )
μo
= permeabilitas ruang hampa =
I =
Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
a
= jarak titik P dari kawat dalam meter (m)
Arah medan magnet menggunakan aturan tangan kanan. Medan magnet adalah besaran vector, sehingga apabila
suatu titik dipengaruhi oleh beberapa medan magnet maka didalam penghitungannya.
Menggunakan operasi vektor.
Berikut ditampilkan beberapa gambar yang menunnjukkan arah arus dan arah medan magnet. Arah medan magnet didaerah titik P ( diatas kawat berarus listrik ) menembus bidang menjauhi pengamat sedang didaerah titik Q dibawah kawat berarus listrik menembus bidang mendekati pengamat.
Berikut ditampilkan beberapa gambar yang menunnjukkan arah arus dan arah medan magnet. Arah medan magnet didaerah titik P ( diatas kawat berarus listrik ) menembus bidang menjauhi pengamat sedang didaerah titik Q dibawah kawat berarus listrik menembus bidang mendekati pengamat.
8. Dampak Positif dan Negatif Kemagnetan
1. Medan Magnet Positif
Contoh medan magnet positif yang dialami orang
sehari-hari yakni meliputi televisi, komputer, ponsel, jam alarm, motor,
peralatan kantor, kabel listrik, oven microwave, selimut listrik, saluran
listrik, radio dan menara ponsel , lampu neon, meter cerdas, dan Wi- Fi.
Frekuensi di mana pulsa medan magnet
menentukan apakah berbahaya atau tidak. Misalnya, frekuensi arus listrik yang
digunakan oleh rumah tangga di Amerika Serikat adalah 60 siklus per detik, atau
hertz (HZ).Sebaliknya, frekuensi normal otak manusia selama bangun berkisar 8
sampai 22 Hz, sedangkan dalam tidur mereka bisa drop ke tingkat 2 Hz.
Semakin tinggi frekuensi yang ada dalam arus
listrik buatan dapat mengganggu frekuensi resonan alami otak dan dalam waktu
tertentu menyebabkan kelelahan seluler.
Efek fisiologis dari medan magnet positif di
antaranya:
• Produksi asam
• Defisiensi oksigen
• Edema seluler
• Eksaserbasi gejala yang ada
• Percepatan replikasi mikroorganisme dan infeksi
• Disorganisasi biologis
• Peningkatan rasa sakit dan peradangan
• Efek pada terjaga dan tindakan
• Produksi hormon katabolik
• Produk akhir beracun dari metabolisme
• Radikal bebas
• Aktivitas listrik otak melesat
• Defisiensi oksigen
• Edema seluler
• Eksaserbasi gejala yang ada
• Percepatan replikasi mikroorganisme dan infeksi
• Disorganisasi biologis
• Peningkatan rasa sakit dan peradangan
• Efek pada terjaga dan tindakan
• Produksi hormon katabolik
• Produk akhir beracun dari metabolisme
• Radikal bebas
• Aktivitas listrik otak melesat
Kekuatan dan kedekatan medan magnet positif
pada medan energi Anda sangat penting, dan sumber harus diselidiki dengan
meteran Gauss untuk mengetahui frekuensi mereka. Selain itu, memahami bagaimana
"menetralisir" medan magnet positif ini menjadi sangat penting.
Medan magnet positif dikaitkan dengan penyakit
kanker, depresi, kelainan kromosom, peradangan, dan kesulitan belajar.
2. Medan Magnet Negatif
Contoh medan
magnet negatif yang dialami orang sehari-hari di antaranya termasuk
material alam (tanah, batu, garam), air (laut, danau, sungai), dan tanaman.
Efek fisiologis dari medan magnet negatif di
antaranya:
• Normalisasi pH
• Oksigenasi
•Resolusi edema seluler
• Mengurangi gejala
• Penghambatan replikasi mikroorganisme dan infeksi
• Normalisasi biologis
• Mengurangi nyeri dan peradangan
• Peningkatan istirahat, relaksasi, dan tidur
• Hormon anabolik produksi melatonin dan hormon pertumbuhan
• Penghapusan racun metabolis yang diproduksi
• Penghapusan radikal bebas
• Memperlambat aktivitas listrik otak
• Oksigenasi
•Resolusi edema seluler
• Mengurangi gejala
• Penghambatan replikasi mikroorganisme dan infeksi
• Normalisasi biologis
• Mengurangi nyeri dan peradangan
• Peningkatan istirahat, relaksasi, dan tidur
• Hormon anabolik produksi melatonin dan hormon pertumbuhan
• Penghapusan racun metabolis yang diproduksi
• Penghapusan radikal bebas
• Memperlambat aktivitas listrik otak
Agar mendapatkan manfaat kesehatan yang besar
dari medan magnet negatif, seseorang harus menempatkan kulitnya untuk
bersentuhan secara langsung dengan rumput, tanah, pasir, atau air. Kegagalan
itu, kita harus melihat ke teknologi grounding tersedia
.
Terapi medan magnet negatif telah digunakan
secara efektif dalam pengobatan kondisi penyakit di bawah ini:
• Kanker
• Rheumatoid arthritis
• Infeksi dan inflamasi
• Sakit kepala dan migrain
• Insomnia dan gangguan tidur lainnya
• Masalah sirkulasi
• Fraktur dan rasa sakit
• Stres lingkungan
• Rheumatoid arthritis
• Infeksi dan inflamasi
• Sakit kepala dan migrain
• Insomnia dan gangguan tidur lainnya
• Masalah sirkulasi
• Fraktur dan rasa sakit
• Stres lingkungan
Memahami sumber frekuensi magnetik negatif dan
positif, serta bagaimana untuk menghindari dan menggunakannya secara efektif
merupakan sebuah komponen kunci bagi rencana kesehatan secara
keseluruhan.Mengidentifikasi pelanggar terburuk dan menghindarinya sebanyak
mungkin, serta tetap mengadakan kontak dengan bumi untuk melepaskannya secara
tepat. (epochtimes/derek henry/ajg/yant)
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Dari hasil uraian
diatas, dapat disimpulkan bahwa magnet bukanlah sekedar batu alam yang memiliki
medan magnet. Namun, dibalik cirinya yang khas, magnet juga memiliki sisi lain
yang tidak lepas dari ciri khasnya tersebut. Antara lain :
a. Magnet
adalah suatu materi yang mempunyai medan magnet.
b. Magnet
bisa menarik bahan ferromagneticdengan medan magnetnya.
c. Jika
magnet bertemu dengan kutub magnet yang berbeda aakan saling tarik menarik,
sedangkan jika magnet bertemu dengan kutub magnet yang sama akan saling tolak
menolak.
d. Magnet
selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utaraa daan kutub selatan
e. Magnet
dapat dibuat dengan bahan bahan dan cara yang sederhana
f. Magnet
sangat bermanfat dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang iptek, seni dan
kesehatan.
2. Saran
a. Perlunya
penelitian lebih lanjut tentang kegunaan magnet, karena mungkin magnet masih
memiliki kegunaan yang lain.
b. Memanfaatkan
magnet dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan orang banyak.
c. Bagi
masyarakat, lebih baik menggunakan pengobatan alami seperti dengan terapi
magnet.
DAFTAR PUSTAKA
http://contohmakalahfisikaa.blogspot.com/2013/03/contoh-makalah-fisika-magnet.html
http://desikurni.blogspot.com/
Guntoro, Arif. 2013. Fisika Terapan. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Sutrisnodan
Gie,Tan Ik. 1985. Fisika Dasar Seri
Listrik dan Magnet. Bandung : ITB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar